Proses Pembentukan Tulang, Urutan, dan Gambarnya Lengkap
Saat masih bayi, manusia memiliki 270 tulang yang menyusun rangka tubuhnya. Jumlah tulang ini akan menyusut ketika manusia mulai tumbuh dewasa. Saat dewasa, jumlah tulang tersebut hanya tinggal 206 tulang.
Tulang-tulang pada bayi harus melalui proses osifikasi (proses pembentukan tulang) sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan tentang urutan proses pembentukan tulang tersebut secara singkat lengkap dengan gambar ilustrasinya. Silakan disimak!
Dari usia bayi hingga usia 25 tahun, tulang manusia akan terus mengeras melalui proses osifikasi. Tulang rawan (kartilago) akan berubah menjadi tulang keras (osteon) melalui serangkaian proses panjang tersebut sehingga dapat menghasilkan tulang yang dapat berfungsi sempurna untuk menopang aktivitas sehari-hari seperti duduk, berdiri, berlari, dan gerakan-gerakan lainnya.
Dalam proses osifikasi, rongga pada tulang rawan (kartilago) akan terisi osteoblas. Osteoblas akan membentuk sel-sel tulang (osteosit) yang kemudian mengisi pembuluh darah dan serabut syaraf secara melingkar (sistem havers). Matriks ini kemudian akan menghasilkan kapur dan fosfor dan membuat tulang mengeras dan terus tumbuh.
Berdasarkan jenis tulang yang terbentuk, proses pembentukan tulang (osifikasi) pada fase ini dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
Osteoporosis adalah penyakit degenerasi yang terjadi karena proses pengapuran tulang. Osteoporosis membuat garam-garam tulang, terutama kalium dan magnesium terlarut untuk proses metabolisme. Pada wanita, resiko osteoporosis umumnya lebih besar pada usia-usia > 45 tahun. Osteoporosis atau pengapuran tulang membuat massa tulang secara perlahan akan berkurang sehingga fungsi tulang dalam menopang tubuh manusia semakin menurun.
Demikianlah urutan proses pembentukan tulang pada manusia yang dapat kami jelaskan pada artikel kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda sebagai tambahan wawasan dalam materi sistem gerak pada manusia.
Proses Pembentukan Tulang
Adapun meski jumlah tulang pada saat bayi lebih banyak dibandingkan jumlah tulang saat dewasa, namun tulang bayi umumnya masih belum dapat berfungsi sempurna dalam menopang tegaknya tubuh.Gambar Proses Pembentukan Tulang |
Tulang-tulang pada bayi harus melalui proses osifikasi (proses pembentukan tulang) sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan tentang urutan proses pembentukan tulang tersebut secara singkat lengkap dengan gambar ilustrasinya. Silakan disimak!
1. Pembentukan Tulang di Dalam Rahim
Tulang pada manusia mulai tumbuh sejak dalam masa embrio, tepatnya ketika usia 6-7 minggu dari proses pembuahan di dalam rahim ibu. Pertumbuhan tulang ini terus menerus berlangsung hingga tersusun lengkap pada usia kehamilan 3 bulan. Pada fase ini, proses pembentukan tulang dipengaruhi oleh kalsium dan hormon plasenta. Tulang yang terbentuk pun masih sangat lunak. Akan tetapi, ia akan terus tumbuh dan mengeras hingga proses persalinan tiba.2. Pembentukan Tulang pada Bayi
Setelah dilahirkan, proses pembentukan tulang pada bayi akan dipengaruhi oleh kalsium, aktivitasnya sehari-hari, serta dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam proses ini adalah osteoblas dan osteoklas. Kedua hormon tersebut bekerja secara bertolak belakang. Osteoblas bekerja dengan memicu proses pertumbuhan tulang, sedangkan osteoklas bekerja menghambat proses tersebut. Mekanisme ini terjadi untuk menghasilkan proses pembentukan tulang yang benar-benar seimbang. Dalam fase ini, tulang-tulang yang terbentuk adalah tulang-tulang rawan (kartilago) yang teksturnya masih sangat lunak dan warnanya masih transparan.3. Pembentukan Tulang pada Orang Dewasa
Gambar Proses Pembentukan Tulang |
Dari usia bayi hingga usia 25 tahun, tulang manusia akan terus mengeras melalui proses osifikasi. Tulang rawan (kartilago) akan berubah menjadi tulang keras (osteon) melalui serangkaian proses panjang tersebut sehingga dapat menghasilkan tulang yang dapat berfungsi sempurna untuk menopang aktivitas sehari-hari seperti duduk, berdiri, berlari, dan gerakan-gerakan lainnya.
Dalam proses osifikasi, rongga pada tulang rawan (kartilago) akan terisi osteoblas. Osteoblas akan membentuk sel-sel tulang (osteosit) yang kemudian mengisi pembuluh darah dan serabut syaraf secara melingkar (sistem havers). Matriks ini kemudian akan menghasilkan kapur dan fosfor dan membuat tulang mengeras dan terus tumbuh.
Berdasarkan jenis tulang yang terbentuk, proses pembentukan tulang (osifikasi) pada fase ini dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
- Osifikasi endokondral adalah proses pembentukan tulang dari kartilago (tulang rawan), misalnya pada tulang panjang.
- Osifikasi intramembranosus adalah proses pembentukan tulang dari sel-sel mesenkim, misalnya pada tulang pipih tengkorak.
- Osifikasi heterotopik adalah proses pembentukan tulang yang terjadi di luar jaringan lunak.
4. Penurunan Fungsi Tulang
Setelah pertumbuhan dan pembentukan tulang terhenti dan stagnan pada usia 25 tahun, tulang-tulang manusia akan mengalami penurunan fungsi. Beberapa masalah kesehatan tulang banyak menghampiri. Yang paling sering misalnya adalah osteoporosis.Osteoporosis adalah penyakit degenerasi yang terjadi karena proses pengapuran tulang. Osteoporosis membuat garam-garam tulang, terutama kalium dan magnesium terlarut untuk proses metabolisme. Pada wanita, resiko osteoporosis umumnya lebih besar pada usia-usia > 45 tahun. Osteoporosis atau pengapuran tulang membuat massa tulang secara perlahan akan berkurang sehingga fungsi tulang dalam menopang tubuh manusia semakin menurun.
Demikianlah urutan proses pembentukan tulang pada manusia yang dapat kami jelaskan pada artikel kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Anda sebagai tambahan wawasan dalam materi sistem gerak pada manusia.
(ref: ebiologi.com)
Get notifications from this blog