√ Jaringan Saraf : Fungsi, Ciri, Struktur, Gambar, dan Letaknya - Web Rumah Pintar

Friday, October 20, 2017

Jaringan Saraf : Fungsi, Ciri, Struktur, Gambar, dan Letaknya

Manusia dan hewan dapat merasa sakit, dingin, panas, mendengar, melihat, atau mencium dan melakukan respon terhadap kondisi tersebut karena disebabkan adanya sebuah jaringan yang mampu menghantarkan impuls (rangsangan) dari indra yang dimiliki ke sistem saraf pusat (otak).

Jaringan tersebut bukan berupa jaringan epitel, jaringan ikat, ataupun jaringan otot, melainkan suatu jenis jaringan lain yang bernama jaringan saraf. Nah, di kesempatan artikel kali ini kita akan mengulas tentang seperti apa bentuk, struktur, ciri, dan fungsi jaringan tersebut beserta penjelasan bagian-bagian dan jenis-jenisnya. Ingin tahu lebih lengkap tentang jaringan saraf? Silakan simak dengan seksama pembahasan berikut ini!

Jaringan Saraf

Jaringan saraf adalah jaringan yang hanya terdapat pada manusia dan hewan. Jaringan ini berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan) yang diterima sistem syaraf tepi menuju sistem syaraf pusat, dan sebaliknya.
Jaringan Saraf : Fungsi, Ciri, Struktur, Gambar, dan Letaknya
Jaringan Saraf : Fungsi, Ciri, Struktur, Gambar, dan Letaknya

Perlu diketahui, sistem saraf pada hewan tingkat tinggi dan manusia dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sistem saraf pusat yang terdiri dari sumsum tulang belakang dan otak; serta sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem saraf somatik (sistem indra) dan sistem saraf otonom (sistem saraf di luar kesadaran).

Keduanya saling terhubung untuk dapat berfungsi sebagai sebuah sistem koordinasi, mulai dari menerima informasi dalam bentuk rangsangan (stimulus), memproses informasi yang diterima, dan memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
Sistem saraf - Fungsi Jaringan Saraf
Sistem saraf - Fungsi Jaringan Saraf

Struktur Sel Saraf

Sistem saraf, baik yang berupa sistem saraf pusat maupun sistem saraf tepi, tersusun atas jaringan-jaringan saraf. Jaringan saraf tersebut tersusun lagi oleh jutaan sel saraf dengan struktur yang sama. Sel saraf inilah yang dinamakan neuron.

Neuron atau sel saraf adalah sel yang berbeda dengan sel-sel pada jaringan penyusun tubuh lainnya. Terdapat ciri spesifik yang dimilikinya yaitu adanya penjuluran sitoplasma yang panjang, serta adanya komponen penyusun lain seperti dendrit dan akson.

Secara lengkap, struktur dan bagian-bagian sel saraf dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini!
Bagian-bagian sel saraf (neuron) - Jaringan Saraf
Bagian-bagian sel saraf (neuron) - Jaringan Saraf

1. Badan Sel

Badan sel adalah komponen sel syaraf yang berukuran paling besar. Di dalamnya terdapat nukleus (inti sel) dan sitoplasma yang memanjang dan bercabang. Badan sel berfungsi sebagai penerima impuls (rangsangan) dari cabang sitoplasma yang bercabang (dendri) menuju ke akson.

2. Inti Sel (Nukleus)

Inti sel adalah inti dari sel saraf yang berfungsi sebagai regulator segala kegiatan yang terjadi di sel saraf. Intisel berada di tengah badan sel, mengambang di antara sitoplasma.

3. Sitoplasma

Sitoplasma adalah cairan sel yang mengandung protein tinggi. Sitoplasma dibungkus atau diselubungi oleh sel neurologia yang juga membantu sel dalam memperoleh suplai makanan.

4. Dendrit

Dendrit adalah sekumpulan serabut sel saraf pendek yang bercabang-cabang halus dan merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi sebagai penerima impuls dan menyampaikan impuls yang diterimanya menuju badan sel.

5. Neurit (Akson)

Neurit atau akson adalah sebuah serabut sel saraf panjang yang merupakan perluasan dari badan sel. Akson berfungsi untuk mengirimkan impuls yang telah diolah badan sel menuju sel saraf lainnya melalui sinapsis. Akson dilindung oleh selubung meilin. Selubung ini berupa selaput berbahan lemak yang berfungsi melindungi akson dari kerusakan.

6. Sel Schwann

Pada beberapa vertebrata, akson pada sel sarafnya diselubungi oleh sel schwann. Sel schwann adalah sel penyokong akson yang berfungsi menyediakan suplai makanan bagi metabolisme akson dan membantu regenerasi akson. Antara satu sel schwan satu dengan sel schwann lainnya terdapat pengubung yang berfungsi untuk mempercepat pengiriman (transmisi) impuls menuju sinapsis. Penghubung ini bernama nodus rainver.

7. Sinapsis

Sinapsis adalah ujung dari akson yang berfungsi untuk meneruskan impuls menuju ke neuron lainnya. Sinapsis dari satu neuron akan terhubung dengan dendrit dari neuron lainnya. Transmisi impuls dilakukan dengan mengeluarkan bahan kimia yang bernama neurotransmitter sebagai impuls baru bagi dendrit di neuron lainnya.

Neurotransmitter dihasilkan oleh kantong yang terdapat di ujung akson, bernama bulbus akson. Neurotransimitter sendiri berupa campuran asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf dari sinapsis.

Jenis Jenis Sel Saraf

Berdasarkan cara kerjanya dalam mengirim impuls dan posisinya dari sel lain, sel saraf dapat diberdakan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis sel saraf tersebut yaitu sel saraf sensorik (neuron sensori), sel saraf penghubung (neuron intermediat), dan sel saraf motorik (neuron motor).

1. Sel Saraf Sensorik (Neuron Sensori)

Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang berfungsi menyampaikan impuls (rangsangan) dari reseptor (penerima rangsangan) menuju ke sel saraf penghubung atau sistem saraf pusat (sumsum tulang belakang dan otak). Sel saraf ini memiliki badan sel yang saling bergerombol membentuk ganglion dan sambung menyambung menuju sumsum tulang belakang.

2. Sel Saraf Penghubung (Neuron Intermediat)

Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang membentuk rantai penghubung antara sel saraf sensorik dan sistem saraf pusat, atau antara saraf pusat dengan sel saraf motorik. Sel saraf penghubung terdapat hampir di seluruh bagian tubuh dan menjadi lintasan impuls bagi koordinasi saraf. (Baca selengkapnya : Bagian Bagian Otak dan Fungsinya)

3. Sel Saraf Motorik (Neuron Motor)

Sel saraf motorik adalah sel saraf yang berfungsi mengirimkan impuls berupa perintah dari sistem saraf pusat menuju ke jaringan otot dan kelenjar untuk melakukan respon. Secara sederhana, hubungan ketiga jenis sel saraf ini dapat diilustrasikan sebagaimana berikut.

Kulit kita digigit nyamuk – sistem saraf tepi (dalam hal ini indera peraba atau kulit) menerima impuls adanya gigitan nyamuk – sel saraf tepi mengirimkan impuls tersebut menuju sel saraf sensorik – sel saraf sensori meneruskan impuls tersebut ke sel saraf penghubung – sel saraf penghubung menyampaikan impuls ke sistem saraf pusat (otak) – otak mengolah impuls menjadi data yang berupa rasa sakit dan perintah untuk menghilangkan rasa sakit itu – data berupa perintah dikirim ke sel saraf motorik melalui sel saraf penghubung – sel saraf motorik merespon perintah tersebut dengan tindakan – sel saraf yang ada di otot tangan diperintahkan untuk menepuk pipi agar si nyamuk yang menggigit mati.

Rangkaian proses pengiriman dan penerimaan impuls serta respon yang dihasilkan otak atas sebuah impuls terjadi dalam waktu yang sangat-sangat singkat. Bayangkan, bila rangkaian tersebut terjadi dalam waktu seperti yang dibutuhkan Anda untuk membaca ilustrasi di atas, tentu darah Anda sudah akan habis saat tangan mulai bergerak untuk menepuk si nyamuk. Itulah keistimewaan dari kerja sel-sel di jaringan saraf.

(ref: ebiologi.com)

Get notifications from this blog